PERCOBAAN
IV
PEMISAHAN
PROTEIN DENGAN ETANOL ABSOLUT
I.
Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan
ini yaitu untuk memperlihatkan bahwa sebagai makromolekul yang larut, protein
dapat dipisahkan dengan mengendapkannya dengan penambahan etanol absolut.
II.
Dasar
Teori
Protein berasal dari kata protos yang berarti utama, merupakan
senyawa organik kompleks yang bobot molekulnya tinggi. Protein merupakan polimer yang terdiri dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Penyusun utama
protein adalah urutan berulang dari satu atom nitrogen dan dua atom karbon
dengan asam amino yang bertautan lewat ikatan peptida. Semua protein baik yang
berasal dari bakteri yang paling tua atau yang berasal dari bentuk kehidupan
tertinggi, dibangun dari rangkaian dasar yang sama dari 20 asam
amino yang berikatan kovalen dalam urutan yang khas (Ophart, 2003).
Protein dibangun dari asam amino yang
bergabung melalui ikatan peptida antara karboksil dan amino (dan imino dalam
kasus prolin) kelompok asam amino berikutnya. Rantai polipeptida ini dilipat ke dalam struktur tiga
dimensi untuk membentuk protein. Struktur primer atau urutan asam amino dalam
protein adalah pra-ditentukan dalam kode genetik. Dua puluh asam amino alami
yang disebut asam amino proteinogenic yang membangun protein dalam organisme
hidup. Dengan beberapa pengecualian, hanya L-isomer yang dimasukkan ke dalam
protein (Efsa 2012).
Protein adalah makromolekul polimer terbuat dari blok
bangunan asam amino yang diatur dalam rantai linear dan bergabung bersama oleh
ikatan peptida. Struktur primer biasanya diwakili oleh urutan huruf alfabet, ada 20 huruf terkait dengan
20 asam amino alami. Protein penyusun komponen utama dan molekul fungsional sel, dengan hampir 20%
dari berat sel eukariotik
yang memiliki kontribusi terbesar setelah air (70%). Salah satu
masalah yang paling penting dalam biologi komputasi modern adalah memprediksi struktur protein. Oleh karena
itu menjadi semakin penting untuk memprediksi struktur protein dari urutan asam
amino, dengan menggunakan wawasan yang diperoleh dari struktur sekunder sudah
dikenal.Struktur ditentukan oleh
urutan kelompok
masing-masing asam amino ke dalam elemen struktur sekunder yang sesuai
(misalnya, alpha, beta, atau gamma) (Falvo, 2015).
Pemecahan
protein dalam metabolisme tidak secara khusus menghasilkan zat pembawa energi,
meskipun asam amino menghasilkan energi ketika mereka dipecah. Asam
amino penting sebagai metabolit yang
dapat digunakan oleh organisme dalam proses anabolik untuk membangun protein
sendiri. Energi untuk proses ini berasal dari katabolisme karbohidrat
(Salazar, 2016).
Protein adalah suatu
polipeptida yang mempunyai bobot molekul yang sangat bervariasi, dari 5000
hingga lebih dari satu juta. Protein memiliki sifat yang berbeda-beda, ada
protein yang mudah larut dalam air tetapi ada juga yang sukar larut dalam air.
Contoh protein yang dapat larut dengan air dan mudah bereaksi yaitu protein
yang ada pada bagian putih telur (Salazar, 2016).
III.
Alat
dan bahan
Alat dan bahan yang
akan digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
A.
Alat
1. Gelas
kimia 100 mL 6 buah
2. Rak
tabung reaksi
3. Tabung
reaksi 6 buah
4. Spatula
5. Pipet
tetes
6. Gelas
ukur 10 mL
7. Corong
3 buah
8. Erlenmeyer
9. Stopwatch
(Hp)
B.
Bahan
1. Etanol
absolut
2. Larutan
biuret
3. Telur
ayam kampong
4. Telur
ayam ras
5. Telur
puyuh
6. Aluminium
foil
7. Tissue
8. Kertas
saring
IV.
Prosedur
Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini
adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan ini
2. Memisahkan
kuning telur puyuh dan putih telur puyuh lalu memasukkan ke dalam gelas kimia
yang berbeda
3. Mengambil
2 mL kuning telur dan 2 mL putih telur dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang
berbeda.
4. Menambahkan
2 mL etanol absolut dingin pada masing-masing tabung reaksi.
5. Mengocok
dan mengaduk ke dua tabung reaksi
6. Mendiamkan
selama 5 menit
7. Menyaring
putih telur puyuh
8. Menambahkan
tetes demi tetes larutan biuret pada filtrate putih telur, residu putih
telurdan kuning telur.
9. Mengamati
perubahan warna yang terjadi.
10. Mengulangi
langkah 2-9 untuk telur ayam kampung dan telur ayam ras.
11. Mencatat
hasil pengamatan ke dalam tabel hasil pengamatan.
V.
Hasil
Pengamatan
Hasil pengamatan yang
diperoleh pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
No
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
Telur Puyuh
·
Putih telur + 2 mL etanol absolut
dingin
a.
Didiamkan
b.
Disaring
c.
Ditambahkan pereaksi buret 18
tetes
·
Kuning telur + 2 mL etanol
absolut dingin
a.
Didiamkan
b.
Ditambahkan pereaksi buret 120
tetes.
|
·
Terbentuk 2 lapisan
·
Terbentuk 2 lapisan
·
Filtrat dan residu
·
Filtrat (tidak ada)
·
Residu berwarna biru (++)
·
Terbentuk 2 lapisan
·
Endapan kuning
·
Berwarna biru (+)
|
2
|
Telur ayam kampung
·
Putih telur + 2 mL etanol absolut
dingin
a.
Didiamkan
b.
Disaring
c.
Ditambahkan pereaksi buret 18
tetes
·
Kuning telur + 2 mL etanol
absolut dingin
a.
Didiamkan
b.
Ditambahkan pereaksi buret 120
tetes.
|
·
Ada gumpalan putih
·
Endapan putih
·
Filtrat dan residu
·
Residu berwarna biru
·
Filtrat berwarna biru
·
Ada gumpalan
·
Endapan kuning
·
Tidak berubah tetap kuning
|
3
|
Telur ayam ras
·
Putih telur + 2 mL etanol absolut
dingin
a.
Didiamkan
b.
Disaring
c.
Ditambahkan pereaksi buret 18
tetes
·
Kuning telur + 2 mL etanol absolut
dingin
a.
Didiamkan
b.
Ditambahkan pereaksi buret 120
tetes
|
·
Terbentuk 2 lapisan
·
Endapan putih
·
Residu dan filtrate
·
Residu = berwarna biru (++)
·
Terbentuk 2 lapisan
·
Terbentuk endapan kuning
·
Endapan berwarna biru (+)
|
VI.
Persamaan Reaksi
VII.
Pembahasan
Protein adalah makromolekul polimer terbuat dari blok
bangunan asam amino yang diatur dalam rantai linear dan bergabung bersama oleh
ikatan peptida. Struktur primer biasanya diwakili oleh urutan huruf alfabet, ada 20 huruf
terkait dengan 20 asam amino alami. Protein penyusun komponen utama dan molekul fungsional sel, dengan hampir 20%
dari berat sel eukariotik
yang memiliki kontribusi terbesar setelah air (70%). Salah satu
masalah yang paling penting dalam biologi komputasi modern adalah memprediksi struktur protein. Oleh karena
itu menjadi semakin penting untuk memprediksi struktur protein dari urutan asam
amino, dengan menggunakan wawasan yang diperoleh dari struktur sekunder sudah
dikenal.Struktur ditentukan oleh
urutan kelompok
masing-masing asam amino ke dalam elemen struktur sekunder yang sesuai
(misalnya, alpha, beta, atau gamma) (Falvo, 2015).
Tujuan
dari percobaan ini yaitu untuk memperlihatkan bahwa sebagai makromolekul yang
larut, protein dapat dipisahkan dengan mengendapkannya dengan penambahan etanol
absolut (Staf Pengajar Biokimia Lanjut, 2018).
Etanol
absolut bersifat sangat kuat menarik air (higroskopis). Penambahan etanol
absolut pada larutan protein akan menyebabkanmoleku air yang berinteraksi
dengan molekul protein melalui ikatan hydrogen ditarik oleh etanol, akibatnya
molekul-molekul protein beragregasi satu sama lain sehingga mengendap. Agregat
partikel protein tersebut dibiarkan bersentuhan dengan etanol untuk waktu yang
lama endapan yang terbentuk tidak dapat dilarutkan lagi sehingga denaturasi
yang terjadi irreversible (Staf Pengajar Biokimia Lanjut, 2018).
Perlakuan
pada percoban ini yang pertama-tama yaitu menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan. Kemudian memisahkan telur dari kuning dengan putihnya (albumin) ke
dalam gelas kimia yang berbeda. Telur yang digunakan pada percobaan ini yaitu telur ayam kampung, telur ayam ras,
dan telur puyu. Selanjutnya mengambil sebanyak 2 mL kuning dan 2 mL putih telur
dan memasukannya ke dalam tabung reaksi yang berbeda. Selanjutnya menambahkan 2
mL etanol absolut dingin pada kuning dan putih telur ke dalam tabung reaksi.
Tujuan dari penambahan etanol absolut dingin yaitu untuk menghilangkan
molekul-molekul air yang terdapat pada albumin (telur), dimana diketahui bahwa
sifat dari etanol absolut sangat kuat dalam menarik air atau dengan kata lain
bersifat higroskopis. Selanjutnya mengocok dan mengaduknya. Tujuan dari
dilakukannya pengadukan dan pengocokan yaitu untuk mencampurkan etanol absolut
pada putih dan kuning telur secara merata. Kemudian didiamkan kuning telur dan
putih telur pada masing tabung reaksi selama 5 menit. Hasil yang diperoleh
yaitu terbentuk endapan pada masing-masing larutan albumin terlur tersebut,
jika dibandingnkan antara ketiga tabung reaksi, maka endapan yang lebih banyak
terbentuk yaitu pada albumin telur ayam kampung. Hal ini menunjukkan bahwa pada
albumin telur ayam kampung memiliki lebih banyak molekul protein. Terbentuknya
endapan ini disebabkan penambahan etanol absolut pada larutan protein yang
menyebabkan molekul air yang berinteraksi dengan molekul protein melalui ikatan
hidrogen ditarik oleh etanol ebsolut, akibatnya molekul-molekul protein beragregasi
satu sama lainnya sehingga terjadinya pengendapan
Perlakuan
selanjutnya yaitu menyaring
masing-masing putih telur
(albumin telur) pada ayam kampung, ayam ras dan telur puyu tersebut dengan menggunakan corong
dan kertas saring. Hasil yang diperoleh yaitu filtrat dan residu. Tujuan dari
penyaringan yaitu untuk memisahkan filtrat dan residu. Kemudian menambahkan
tetes demi tetes larutan biuret pada filtrat putih telur ke dalam masing tabung
reaksi, residu putih telur dan kuning telur. Hasil yang diperoleh untuk telur
puyu yaitu filtrat tidak ada dan residu berwarna biru (++) pada putih putih
telur, sedangkan hasil yang diperoleh pada kuning telur yaitu berwarna biru (+),
untuk telur ayam kampung pada putih telur yaitu residu berwarna biru dan
filtrat berwarna biru, sedangkan pada kuning telur yaitu tidak berubah tetap
kuning dan untuk telur ayam ras yaitu residu berwarna biru (++), sedangkan pada
kuning telur yaitu endapan berwarna biru (+).Penambahan larutan biuret tersebut
bertujuan untuk melakukan pengukuran kandungan protein dalam telur secara
kuantitatif. Dimana, pengujian ini berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya
ikatan peptida serta jumlah ikatan peptida dari protein yang akan dipisahkan.
Uji positifnya yaitu berupa larutan berwarna ungu untuk tripeptida dan biru
untuk dipeptide. Hasil yang diperoleh pada filtrat dan residu pada sampel
menunjukan hasil positif terhadap uji biuret dengan diperoleh warna biru. Warna
biru yang terbentuk merupakan kompleks Cu dengan albumin yang dihubungkan
dengan ikatan koordinasi dan Cu bertindak sebagai atom pusat dan albumin
sebagai ligan. Pada percobaan ini diperoleh warna pada filtrat pada beberapa
sampel memberikan warna biru. Hal ini menunjukan bahwa pada sampel masih
mengandung protein, dimana berdasarkan literatur filtrat tidak memberikan warna
biru. Hal ini kemungkunan dapat terjadi karena protein belum terendapkan secara
menyeluruh pada saat pengadukan yang dilakukan (Ophart, 2003).
Hasil endapan kuning dan putih (albumin)
telur yang diperoleh pada percobaan ini,
pada sampel secara berturut-turut dari yang paling banyak sampai yang paling
sedikit mengahasilkan endapan pada kuning telur yaitu telur puyuh, telur ayam
ras dan ayam kampung, sedangkan urutan hasil endapan yang diperoleh pada putih
(albumin) telur dari yang paling banyak mengahsilkan endapan sampai yang paling
sedikit menghasilkan endapan secara berturut-turut pada sampel yaitu telur ayam
ras, telur puyuh dan telur ayam kampung
Buiret
adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua
mulekul urea. Ion Cu2+ dari
preaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau
ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna
ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau
lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptide, karena protein
dibuat dari asam amino, kehadiran ikatan-ikatan peptida selama uji Biuret protein
akan selalu memberikan hasil positif. Biuret
adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H2NC(O)NHC(O)NH2.
Ini adalah hasil dari kondensasi dua molekul urea. Senyawa Ini padat putih larut
dalam air panas. Uji ini bertujuan untuk mengetahui adanya ikatan peptide pada
protein zat putih telur. Reaksi positif ditandai dengan terbentuknya warna ungu
karena terbentuk senyawa kompleks antara Cu2+ dan N dari molekul
ikatan peptida. Senyawa dengan dipeptida memberikan warna biru, tripeptida ungu
dan tetrapeptida warna merah (Salazar,
2016).
Protein yang
membangun tubuh disebut protein
struktural sedangkan protein yang berfungsi sebagai enzim,antibodi atau
hormon dikenal sebagai protein
fungsional. Protein struktural pada umumnya bersenyawa dengan zat lain
di dalam tubuh makhluk hidup Contoh protein struktural antara lain nukleoprotein yang terdapat di dalam
inti sel dan lipoprotein yang
terdapat di dalam membran sel, ada juga protein yang tidak bersenyawa dengan
komponen struktur tubuh,tetapi terdapat sebagai cadangan zat di dalam sel-sel makhluk hidup. Contoh
protein seperti ini adalah protein pada sel telur ayam,burung,kura-kura dan
penyu. Semua jenis protein yang kita makan akan dicerna di dalam saluran
pencernaan menjadi zat yang siap diserap di usus halus,yaitu berupa asam
amino-asamamino.Asam amino-asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan
makanan berperan sangat penting di dalam tubuh untuk bahan dalam sintesis
subtansi penting seperti hormon,zat antibodi, sebagai perbaikan, pertumbuhan
dan pemeliharaan struktur sel, jaringan dan organ tubuh (Salazar, 2016).
VIII.
Kesimpulan
Kesimpulan
yang berdasarkan hasil percobaan adalah:
1. Protein
albumin pada telur dapat dipisahkan dengan cara mengendapkannya dengan
penambahan etanol absolut
2. Endapan
yang paling banyak berturut-turut terdapat pada telur ayam ras, telur puyuh dan
telur ayam kampong.
3. Endapan
albumin telur dan jenis ikatannya
·
Telur ayam kampong
Filtrat berwarna biru =
dipeptide
·
Telur ayam ras
Filtrat berwarna biru =
dipeptide
·
Telur puyuh
Filtrat berwarna biru = dipeptida
DAFTAR PUSTAKA
Efsa Panel on Dietetic Products, Nutrition and
Allergies. (2012). Scientific
Opinion on Dietary Reference Values for protein1. European Food Safety Authory (EFSA) Journal.10 (2). 25-57.
Fessenden.
(1990). Kimia Organik. Jakarta:
Erlangga.
Falvo, Michael
J, Hoffman Jay R. (2004). Protein – Which Is Best. Journal
of Sports Science and Medicine 3. 118-130.
Ophart,
C.E. (2003). Virtual Chembook.
Elmurst College.
Poedjiadi, Anna. (1994). Dasar-Dasar
Biokimia. Jakarta: UI-Press.
Salazar,
Andrew, Michael Keusgen, Jörg von Hagen. (2016). Amino Acids In The Cultivation
Of Mammalian Cells. Amino Acids Journal.
48.
1161–1171.
Staf Pengajar Biokimia
Lanjut. (2018). Penuntun Praktikum
Biokimia Lanjut. Palu:Untad-Press.
LAPORAN LENGKAP
PERCOBAAN
IV
PEMISAHAN
PROTEIN DENGAN ETANOL ABSOLUT
OLEH
NAMA :
MOH.SAHRIL
STAMBUK :
A251 15 037
KELOMPOK
: I
ASISTEN :
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN
MIPA
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar