Senin, 21 Mei 2018

Laporan Praktikum Biokimia Lanjut Percobaan Pemisahan Protein Dengan Etanol Absolut


PERCOBAAN IV
PEMISAHAN PROTEIN DENGAN ETANOL ABSOLUT

I.                   Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk memperlihatkan bahwa sebagai makromolekul yang larut, protein dapat dipisahkan dengan mengendapkannya dengan penambahan etanol absolut.

II.                Dasar Teori
Protein berasal dari kata protos yang berarti utama, merupakan senyawa organik kompleks yang bobot molekulnya tinggi. Protein merupakan polimer yang terdiri dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Penyusun utama protein adalah urutan berulang dari satu atom nitrogen dan dua atom karbon dengan asam amino yang bertautan lewat ikatan peptida. Semua protein baik yang berasal dari bakteri yang paling tua atau yang berasal dari bentuk kehidupan tertinggi, dibangun dari  rangkaian dasar yang sama dari 20 asam amino yang berikatan kovalen dalam urutan yang khas (Ophart, 2003).
Protein dibangun dari asam amino yang bergabung melalui ikatan peptida antara karboksil dan amino (dan imino dalam kasus prolin) kelompok asam amino berikutnya. Rantai polipeptida ini dilipat ke dalam struktur tiga dimensi untuk membentuk protein. Struktur primer atau urutan asam amino dalam protein adalah pra-ditentukan dalam kode genetik. Dua puluh asam amino alami yang disebut asam amino proteinogenic yang membangun protein dalam organisme hidup. Dengan beberapa pengecualian, hanya L-isomer yang dimasukkan ke dalam protein (Efsa 2012).
Protein adalah makromolekul polimer terbuat dari blok bangunan asam amino yang diatur dalam rantai linear dan bergabung bersama oleh ikatan peptida. Struktur primer biasanya diwakili oleh urutan huruf alfabet, ada 20 huruf terkait dengan 20 asam amino alami. Protein penyusun komponen utama dan molekul fungsional sel, dengan hampir 20% dari berat sel eukariotik yang memiliki kontribusi terbesar setelah air (70%). Salah satu masalah yang paling penting dalam biologi komputasi modern adalah memprediksi struktur protein. Oleh karena itu menjadi semakin penting untuk memprediksi struktur protein dari urutan asam amino, dengan menggunakan wawasan yang diperoleh dari struktur sekunder sudah dikenal.Struktur ditentukan oleh urutan kelompok masing-masing asam amino ke dalam elemen struktur sekunder yang sesuai (misalnya, alpha, beta, atau gamma) (Falvo, 2015).
Pemecahan protein dalam metabolisme tidak secara khusus menghasilkan zat pembawa energi, meskipun asam amino menghasilkan energi ketika mereka dipecah. Asam amino penting sebagai metabolit yang dapat digunakan oleh organisme dalam proses anabolik untuk membangun protein sendiri. Energi untuk proses ini berasal dari katabolisme karbohidrat (Salazar, 2016).
Protein adalah suatu polipeptida yang mempunyai bobot molekul yang sangat bervariasi, dari 5000 hingga lebih dari satu juta. Protein memiliki sifat yang berbeda-beda, ada protein yang mudah larut dalam air tetapi ada juga yang sukar larut dalam air. Contoh protein yang dapat larut dengan air dan mudah bereaksi yaitu protein yang ada pada bagian putih telur (Salazar, 2016).














III.             Alat dan bahan
Alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
A.    Alat
1.      Gelas kimia 100 mL 6 buah
2.      Rak tabung reaksi
3.      Tabung reaksi 6 buah
4.      Spatula
5.      Pipet tetes
6.      Gelas ukur 10 mL
7.      Corong 3 buah
8.      Erlenmeyer
9.      Stopwatch (Hp)

B.     Bahan
1.      Etanol absolut
2.      Larutan biuret
3.      Telur ayam kampong
4.      Telur ayam ras
5.      Telur puyuh
6.      Aluminium foil
7.      Tissue
8.      Kertas saring








IV.             Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan ini
2.      Memisahkan kuning telur puyuh dan putih telur puyuh lalu memasukkan ke dalam gelas kimia yang berbeda
3.      Mengambil 2 mL kuning telur dan 2 mL putih telur dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berbeda.
4.      Menambahkan 2 mL etanol absolut dingin pada masing-masing tabung reaksi.
5.      Mengocok dan mengaduk ke dua tabung reaksi
6.      Mendiamkan selama 5 menit
7.      Menyaring putih telur puyuh
8.      Menambahkan tetes demi tetes larutan biuret pada filtrate putih telur, residu putih telurdan kuning telur.
9.      Mengamati perubahan warna yang terjadi.
10.  Mengulangi langkah 2-9 untuk telur ayam kampung dan telur ayam ras.
11.  Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel hasil pengamatan.













V.                Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang diperoleh pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
No
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
Telur Puyuh
·         Putih telur + 2 mL etanol absolut dingin
a.       Didiamkan
b.      Disaring
c.       Ditambahkan pereaksi buret 18 tetes


·         Kuning telur + 2 mL etanol absolut dingin
a.       Didiamkan
b.      Ditambahkan pereaksi buret 120 tetes.

·         Terbentuk 2 lapisan
·         Terbentuk 2 lapisan
·         Filtrat dan residu
·         Filtrat (tidak ada)
·         Residu berwarna biru (++)
·         Terbentuk 2 lapisan
·         Endapan kuning
·         Berwarna biru (+)
2
Telur ayam kampung
·         Putih telur + 2 mL etanol absolut dingin
a.       Didiamkan
b.      Disaring
c.       Ditambahkan pereaksi buret 18 tetes


·         Kuning telur + 2 mL etanol absolut dingin
a.       Didiamkan
b.      Ditambahkan pereaksi buret 120 tetes.

·         Ada gumpalan putih
·         Endapan putih
·         Filtrat dan residu
·         Residu berwarna biru
·         Filtrat berwarna biru

·         Ada gumpalan
·         Endapan kuning
·         Tidak berubah tetap kuning
3
Telur ayam ras
·         Putih telur + 2 mL etanol absolut dingin
a.       Didiamkan
b.      Disaring
c.       Ditambahkan pereaksi buret 18 tetes


·         Kuning telur + 2 mL etanol absolut dingin
a.       Didiamkan

b.      Ditambahkan pereaksi buret 120 tetes

·         Terbentuk 2 lapisan
·         Endapan putih
·         Residu dan filtrate
·         Residu = berwarna biru (++)

·         Terbentuk 2 lapisan
·         Terbentuk endapan kuning

·         Endapan berwarna biru (+)























VI.             Persamaan Reaksi






























VII.          Pembahasan
Protein adalah makromolekul polimer terbuat dari blok bangunan asam amino yang diatur dalam rantai linear dan bergabung bersama oleh ikatan peptida. Struktur primer biasanya diwakili oleh urutan huruf alfabet, ada 20 huruf terkait dengan 20 asam amino alami. Protein penyusun komponen utama dan molekul fungsional sel, dengan hampir 20% dari berat sel eukariotik yang memiliki kontribusi terbesar setelah air (70%). Salah satu masalah yang paling penting dalam biologi komputasi modern adalah memprediksi struktur protein. Oleh karena itu menjadi semakin penting untuk memprediksi struktur protein dari urutan asam amino, dengan menggunakan wawasan yang diperoleh dari struktur sekunder sudah dikenal.Struktur ditentukan oleh urutan kelompok masing-masing asam amino ke dalam elemen struktur sekunder yang sesuai (misalnya, alpha, beta, atau gamma) (Falvo, 2015).
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk memperlihatkan bahwa sebagai makromolekul yang larut, protein dapat dipisahkan dengan mengendapkannya dengan penambahan etanol absolut (Staf Pengajar Biokimia Lanjut, 2018).
Etanol absolut bersifat sangat kuat menarik air (higroskopis). Penambahan etanol absolut pada larutan protein akan menyebabkanmoleku air yang berinteraksi dengan molekul protein melalui ikatan hydrogen ditarik oleh etanol, akibatnya molekul-molekul protein beragregasi satu sama lain sehingga mengendap. Agregat partikel protein tersebut dibiarkan bersentuhan dengan etanol untuk waktu yang lama endapan yang terbentuk tidak dapat dilarutkan lagi sehingga denaturasi yang terjadi irreversible (Staf Pengajar Biokimia Lanjut, 2018).
Perlakuan pada percoban ini yang pertama-tama yaitu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Kemudian memisahkan telur dari kuning dengan putihnya (albumin) ke dalam gelas kimia yang berbeda. Telur yang digunakan pada percobaan  ini yaitu telur ayam kampung, telur ayam ras, dan telur puyu. Selanjutnya mengambil sebanyak 2 mL kuning dan 2 mL putih telur dan memasukannya ke dalam tabung reaksi yang berbeda. Selanjutnya menambahkan 2 mL etanol absolut dingin pada kuning dan putih telur ke dalam tabung reaksi. Tujuan dari penambahan etanol absolut dingin yaitu untuk menghilangkan molekul-molekul air yang terdapat pada albumin (telur), dimana diketahui bahwa sifat dari etanol absolut sangat kuat dalam menarik air atau dengan kata lain bersifat higroskopis. Selanjutnya mengocok dan mengaduknya. Tujuan dari dilakukannya pengadukan dan pengocokan yaitu untuk mencampurkan etanol absolut pada putih dan kuning telur secara merata. Kemudian didiamkan kuning telur dan putih telur pada masing tabung reaksi selama 5 menit. Hasil yang diperoleh yaitu terbentuk endapan pada masing-masing larutan albumin terlur tersebut, jika dibandingnkan antara ketiga tabung reaksi, maka endapan yang lebih banyak terbentuk yaitu pada albumin telur ayam kampung. Hal ini menunjukkan bahwa pada albumin telur ayam kampung memiliki lebih banyak molekul protein. Terbentuknya endapan ini disebabkan penambahan etanol absolut pada larutan protein yang menyebabkan molekul air yang berinteraksi dengan molekul protein melalui ikatan hidrogen ditarik oleh etanol ebsolut, akibatnya molekul-molekul protein beragregasi satu sama lainnya sehingga terjadinya pengendapan  
Perlakuan selanjutnya yaitu  menyaring  masing-masing  putih telur (albumin telur) pada ayam kampung, ayam  ras dan  telur puyu tersebut dengan menggunakan corong dan kertas saring. Hasil yang diperoleh yaitu filtrat dan residu. Tujuan dari penyaringan yaitu untuk memisahkan filtrat dan residu. Kemudian menambahkan tetes demi tetes larutan biuret pada filtrat putih telur ke dalam masing tabung reaksi, residu putih telur dan kuning telur. Hasil yang diperoleh untuk telur puyu yaitu filtrat tidak ada dan residu berwarna biru (++) pada putih putih telur, sedangkan hasil yang diperoleh pada kuning telur yaitu berwarna biru (+), untuk telur ayam kampung pada putih telur yaitu residu berwarna biru dan filtrat berwarna biru, sedangkan pada kuning telur yaitu tidak berubah tetap kuning dan untuk telur ayam ras yaitu residu berwarna biru (++), sedangkan pada kuning telur yaitu endapan berwarna biru (+).Penambahan larutan biuret tersebut bertujuan untuk melakukan pengukuran kandungan protein dalam telur secara kuantitatif. Dimana, pengujian ini berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya ikatan peptida serta jumlah ikatan peptida dari protein yang akan dipisahkan. Uji positifnya yaitu berupa larutan berwarna ungu untuk tripeptida dan biru untuk dipeptide. Hasil yang diperoleh pada filtrat dan residu pada sampel menunjukan hasil positif terhadap uji biuret dengan diperoleh warna biru. Warna biru yang terbentuk merupakan kompleks Cu dengan albumin yang dihubungkan dengan ikatan koordinasi dan Cu bertindak sebagai atom pusat dan albumin sebagai ligan. Pada percobaan ini diperoleh warna pada filtrat pada beberapa sampel memberikan warna biru. Hal ini menunjukan bahwa pada sampel masih mengandung protein, dimana berdasarkan literatur filtrat tidak memberikan warna biru. Hal ini kemungkunan dapat terjadi karena protein belum terendapkan secara menyeluruh pada saat pengadukan yang dilakukan (Ophart, 2003).
 Hasil endapan kuning dan putih (albumin) telur  yang diperoleh pada percobaan ini, pada sampel secara berturut-turut dari yang paling banyak sampai yang paling sedikit mengahasilkan endapan pada kuning telur yaitu telur puyuh, telur ayam ras dan ayam kampung, sedangkan urutan hasil endapan yang diperoleh pada putih (albumin) telur dari yang paling banyak mengahsilkan endapan sampai yang paling sedikit menghasilkan endapan secara berturut-turut pada sampel yaitu telur ayam ras, telur puyuh dan telur ayam kampung
Buiret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu2+  dari preaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptide, karena protein dibuat dari asam amino, kehadiran ikatan-ikatan peptida selama uji Biuret protein akan selalu memberikan hasil positif. Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H2NC(O)NHC(O)NH2. Ini adalah hasil dari kondensasi dua molekul urea. Senyawa Ini padat putih larut dalam air panas. Uji ini bertujuan untuk mengetahui adanya ikatan peptide pada protein zat putih telur. Reaksi positif ditandai dengan terbentuknya warna ungu karena terbentuk senyawa kompleks antara Cu2+ dan N dari molekul ikatan peptida. Senyawa dengan dipeptida memberikan warna biru, tripeptida ungu dan tetrapeptida warna merah (Salazar, 2016).
Protein yang membangun tubuh disebut protein struktural sedangkan protein yang berfungsi sebagai enzim,antibodi atau hormon dikenal sebagai protein fungsional. Protein struktural pada umumnya bersenyawa dengan zat lain di dalam tubuh makhluk hidup Contoh protein struktural antara lain nukleoprotein yang terdapat di dalam inti sel dan lipoprotein yang terdapat di dalam membran sel, ada juga protein yang tidak bersenyawa dengan komponen struktur tubuh,tetapi terdapat sebagai cadangan zat di dalam sel-sel makhluk hidup. Contoh protein seperti ini adalah protein pada sel telur ayam,burung,kura-kura dan penyu. Semua jenis protein yang kita makan akan dicerna di dalam saluran pencernaan menjadi zat yang siap diserap di usus halus,yaitu berupa asam amino-asamamino.Asam amino-asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan berperan sangat penting di dalam tubuh untuk bahan dalam sintesis subtansi penting seperti hormon,zat antibodi, sebagai perbaikan, pertumbuhan dan pemeliharaan struktur sel, jaringan dan organ tubuh (Salazar, 2016).












  


VIII.       Kesimpulan
Kesimpulan yang berdasarkan hasil percobaan adalah:
1.      Protein albumin pada telur dapat dipisahkan dengan cara mengendapkannya dengan penambahan etanol absolut
2.      Endapan yang paling banyak berturut-turut terdapat pada telur ayam ras, telur puyuh dan telur ayam kampong.
3.      Endapan albumin telur dan jenis ikatannya
·         Telur ayam kampong
Filtrat berwarna biru = dipeptide
·         Telur ayam ras
Filtrat berwarna biru = dipeptide
·         Telur puyuh
Filtrat berwarna biru = dipeptida

















DAFTAR PUSTAKA

Efsa Panel on Dietetic Products, Nutrition and Allergies. (2012). Scientific Opinion on Dietary Reference Values for protein1. European Food Safety Authory (EFSA) Journal.10 (2). 25-57.
Fessenden. (1990). Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.

Falvo, Michael J, Hoffman Jay R. (2004). Protein – Which Is Best. Journal of Sports Science and Medicine 3. 118-130.
Ophart, C.E. (2003). Virtual Chembook. Elmurst College.
Poedjiadi, Anna. (1994). Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press.
Salazar, Andrew, Michael Keusgen, Jörg von Hagen. (2016). Amino Acids In The Cultivation Of Mammalian Cells. Amino Acids Journal. 48. 1161–1171.
Staf Pengajar Biokimia Lanjut. (2018). Penuntun Praktikum Biokimia Lanjut. Palu:Untad-Press.













LAPORAN LENGKAP


PERCOBAAN IV
PEMISAHAN PROTEIN DENGAN ETANOL ABSOLUT

OLEH


NAMA                      : MOH.SAHRIL
STAMBUK              : A251 15 037
KELOMPOK            : I
ASISTEN                   :


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2018





Tidak ada komentar: